Melatih diri tanpa mengenal ajaran sutra, maka hanya tahu mengikuti upacara-upacara pertobatan dan ritual-ritual lainnya, menganggap ini adalah Ajaran Buddha, sudah berbuat salah lalu pergi mengikuti upacara pertobatan, melakukan namaskara pada Buddha, atau mengadakan upacara-upacara berskala besar, melenyapkan petaka, mengira dengan cara demikian bisa mencuci dosanya, ini tidak ada aturannya.
Insan yang benar-benar berniat belajar Ajaran Buddha, seharusnya memulainya dari belajar ajaran sutra, ini baru bisa, sebaliknya bila bukan memulainya dari belajar ajaran sutra, maka takkan sanggup melakukannya; juga memerlukan bimbingan dari seorang guru.
Namun jaman sekarang ke mana mau mencari seorang guru yang baik? Kesulitan sekarang ini, vihara yang benar-benar melatih diri jumlahnya amat sedikit, guru yang baik lebih sedikit. Harus ada jodoh, hati sendiri harus bajik, memohon mukjizat agar dapat bertemu dengan lingkungan yang baik, bersua dengan guru yang baik pula. Praktisi yang berniat melatih diri, sepatutnya memohon pada bantuan Buddha dan Bodhisattva, ini benar-benar bisa efektif.
Hari ini kita harus mengandalkan metode yang diajarkan oleh insan suci dan bijak jaman dulu yakni “Menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka panjang”, dan “Mengulang membaca sutra hingga ribuan kali, maknanya akan dapat dipahami dengan sendirinya”.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar